Polres Beltim_ Pada hari Sabtu Malam Minggu Tanggal 14 Desember 2019 anggota Personil Polres Belitung Timur dan anggota Polsek Jajaran serta Bayangkari melaksanakan nonton bersama yang di pimpin oleh Kapolres Belitung Timur AKBP Jojo Sutarjo S.I.K, M.H. dan didampinggi oleh Ny Rismy Jojo Sutarjo selaku ketua Bhayangkari cabang Belitung Timur dan dilaksanakan di ruang Vikon Polres Belitung Timur serta di masing – masing Polsek Wilayah Hukum Polres Belitung Timur di Pimpin Oleh Kapolseknya Masing – Masing.
Begitu Banyak Pelajaran yang bisa kita ambil dari film tersebut, dan film ini pun menceritakan seorang laki – laki yang berasal dari Madura dan asli orang Madura tapi tidak suka dengan sifat atau situasi yang ada di Madura, semua itu bertentangan dengan hati nuraninya di madura ini mengambarkan sosok laki – lakinya yang berjiwa sangat keras dan tidak menghargai wanita, sehingga laki – laki ini memutuskan untuk pergi meningalkan Madura dan merantau ke Bondowoso. Sesampainya ia ke Bondowoso ia merasa ada kedamaian yang sangat luar biasa karna penduduk di Bondowoso tidak berlomba – lomba untuk mengejar kepentingan dunia, dan laki – laki ini sudah memasuki Pondok sejak berumur 6 tahun sampai dengan umur 25 tahun, setelah umur 25 tahun dia di percayai untuk menjadi ustad di Bondowoso, dan memutuskan untuk meminamg seorang wanita pilihannya. Ustad Nur Salim ini meceritakan selama dia mondok dia bertemu dengan Kiai(guru) yang begitu banyak memberikan pelajaran hidup kepadanya. pelajaran yang sangat bermanfaat dan sesuai dengan hatinya adalah pelajaran cara menghormati seorang wanita dan saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga, apa yang bisa dilakukan Kiai tersebut dia lakukan sendiri dari masak, kepasar, nyuci piring dan pekerjaan rumah lainnya si kiai ini tidak pernah merepotkan istrinya.
Ustad Nur Salim ini menerapkan itu dalam kehidupan sehari – harinya serta mengajarkan kepada tetangga dan sanak saudaranya, bahwa kita harus mengerti dengan pekerjaan istri dan saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga, ustad ini mempunyai istri seorang kepala sekolah di TK dan SD jadi setiap minggunya sang istri selalu keluar kota dalam waktu dua sampai tiga hari tatapi ustad pun menggerti akan tanggung jawab yang besar bagi istrinya dan selalu mendukung istrinya untuk selalu menjadi contoh bagi anak – anak di sekolahnya. jadi selama istrinya keluar kota dari masak, menjaga anak, dan semua pekerjaan rumah, dia kerjakan sendiri tanpa menggangu istrinya. istrinya pun sangat berbakti kepada suaminya karna menurut dia suaminya itu sangat baik kepadanya. dan istrinya pun menyadari kebahagiaan itu tidak dari kekayaan dan harta yang berlimpah melainkan dari pengertian suami, keluarga jadi tenang dan bahagia. pesan – pesan yang di sampaikan dari film tersebut hargailah Profesi Istrimu, saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga, selalu menjunjung tinggi harga diri, martabat dan derajat istrimu. dv/syt