Home » Uncategorized » Predator Sungai Lenggang Kembali Bidik Korban

Predator Sungai Lenggang Kembali Bidik Korban

Polres Beltim_ Gantung, Minggu 03 November 2019, sekira pukul 10.00 Wib, Sungai Lenggang dan warga Gantung Kab. Belitung Timur kembali di hebohkan oleh hewan predator (Buaya). Kali ini hewan predator yang terkenal berdarah dingin tersebut melukai seroang pekerja tambang timah yang menggunakan mesin Robin jenis suntik.

Dari informasi yang dihimpun oleh humas Polres Beltim, korban serangan terkaman buaya (predator) adalah Irwan (40th  warga Dusun Rasau, Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur diareal tempat dia bekerja mencari timah (Bendungan Pice Besar Gantung). Ketika korban sedang bekerja meyemprotkan air melalui mesin robin ke titik yang diperkirakan ada mengandung timah, tiba-tiba korban di serang dari bawah sebelah kanan dari buaya tersebut, beruntung korban sempat masih bisa melakukan perlawanan, sehingga masih bisa terbebas dari gigitan mulut buaya.

Diperkirakan dari beberapa warga setempat mengatakan, hal itu bukan karena buaya tersebut sengaja untuk memakan atau menyambar korban, namun dari air yang di semprotkan tersebut menimbulkan percikan – percikan atau buih – buih air yang di duga gerombolan ikan yang sedang berkumpul, hal tersebut bisa jadi mengundang buaya untuk mendekat dan memangsa incarannya yang di perkirakan gerombolan ikan. Akibat kejadian tersebut korban langsung dibawa oleh penambang lainnya ke Puskesmas Gantung untuk mendapat perawatan medis. Hasil pantauan dari anggota Polsek Gantung, korban mengalami luka sobek bagian paha dengan jahitan sekitar 35 jahitan.

Sementara Kapolsek Gantung, IPTU Karyadi, seizin Kapolres Beltim AKBP Jojo Sutarjo, membenarkan informasi tersebut mengatakan kejadian pada Minggu 03 November 2019, sekira pukul 10.00. wib, korban sedang menambang timah menggunakan mesin robin Suntik diareal bendungan pice. Tiba-tiba dari bawah air muncul seekor buaya langsung menyambar lalu menggigit paha kanan korban. Selanjutnya korban langsung dibawa oleh penambang lainnya ke Puskesmas Gantung, untuk mendapat perawatan dan pengobatan.

“Dengan adanya peristiwa ini sebagai pembelajaran bagi kita semua, jangan hanya berfikir untuk mencari nafkah, namun hal terpenting kita juga memikirkan keamanan dan keselamatan kita juga, kepada masyarakat yang berprofesi sebagai penambang diminta utnuk tidak ada lagi yang melakukan tambang timah apa pun cara dan bentuk pengoperasian tambangnya di bendungan pice, karena sudah sering memakan korban dan tempat tersebut memang bukan tempat areal menambang (Illegal), bukan kami melarang untuk menambang, silahkan menambang sesuai dengan tempat yang di sahkan atau memang diperbolehkan sebagai areal menambang sesuai dengan izin pertambangan”, pesan Kapolsek Gantung.

Sudah sangat sering kita melakukan penertiban, himbauan untuk tidak melakukan aktivitas tambang di Bendungan pice gantung, namun pelaku tambang disitu sepertinya kucing -kucingan dengan pihak aparat, kita mau nya secara baik – baik dan mengedepankan preventif, masyarakat juga dengan penuh kesadaran dapat mengindahkan himbauan kita, sebelum terjadinya tindakan hukum, kan mereka juga nanti yang susah jika sudah terkena proses hukum, kita juga masih berfikir jika kita hanya mengedepankan ketegasan hukum, siapa lagi nanti yang mencari  nafkah keluarga dan banyak efek kerugian jika kegiatan seperti ini terus dilakukan. (Tegas Kapolsek). Sudah seringkali dilakukan penertiban dari pihak Kepolisian Polres Belitung Timur (Beltim) maupun pemerintah daerah setempat bahkan sudah dipasang spanduk larangan diareal tersebut. Dikarenakan selain areal tersebut membahayakan penambang juga mengancam bendungan pice tersebut. dv/syt