Polres Belitung Timur_
Kapolres Belitung Timur AKBP Jojo Sutarjo S.I.K, M.H,. memberikan penekanan kepada para tamu undangan agar bekerja sama dalam menangani kebakaran hutan yang sudah cukup membuat keresahan bagi Masyarakat , Pemkab dan Polres Beltim bersepakat dan berkomitmen untuk sigap, tanggap, berperan aktif untuk meminimalisir kebakaran hutan dan lahan.
“Kita menghimbau dan memohon partisipasi masyarakat untuk membnatu penangangan Karhutla yang ada di lingkungan masing-masing. Kita minta tanggap dan peduli terhadap kondisi lingkungan yang ada,” kata Burhanudin.
Setidaknya hingga saat ini sudah terjadi 184 Karhutla sepanjang Agustus dan September 2019.
Selain itu, Kapolres Beltim, AKPB. Jojo Sutarjo mengatakan akan melibatkan masyarakat yang memiliki tendon air atau mobil pengangkut air untuk membantu proses pemadaman api. Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan sarana dan prasarana di Pemkab Beltim, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang hanya bisa mengandalkan dua unit mobil pemadam kebakaran.
“Kita lakukan koordinasi untuk optimalkan seluruh sarana dan prasana yang ada potensi di setiap kecamatan khususnya untuk membantu agar proses pemadaman dapat berjalan dengan maksimal,” kata Jojo.
Kapolres yang didampingi oleh Kasat Reskrim, AKP Ferey Hidayat mengatakan belum ada perusahaan yang ditemukan sengaja melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar. Malah setiap perusahaan perkebunan sangat kooperatif dalam membantu pemerintah menanggulangi Karhutla.
“Sejauh ini perusahaan saat turut aktif dalam pencegahan kebakaran. Kita sama-sama bersinergi baik dengan swasta maupun masyakarat untuk melakukan penanganan dan pencegahan,” tambah Jojo.
Polres Beltim akan terus melakukan penyelidikan dan menindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku terkait Karhutla. Mengingat titik kebakaran semuanya terjadi di lahan kosong atau bukan milik perusahaan sampai dengan saat ini Polres Beltim belum menemukan pelaku Karhutla.(dv/syt)